Mengapa Rumah, Ruko dan Tanah Susah Terjual Tersewakan?

Bangkaproperti.com - Mengapa unit properti seperti rumah, ruko dan tanah susah terjual tersewakan? Punya orang sudah laku dari kemarin-kemarin, kok punya saya belum laku-laku juga? Pertanyaan semacam ini rasanya banyak digumuli orang. Bukan hanya untuk wilayah Pulau Bangka sekitarnya tetapi hampir sama untuk kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan di seluruh negara di dunia. Melaris maniskan unit properti bukanlah mudah. Setiap orang maunya cepat tetapi ada banyak faktor penentunya. Secara garis besar karena pasar properti itu sendiri, lokasi, harga jual/sewa, kondisi fisik bangunan dan tentunya persaingan. Mari kita bahas di bawah ini!


Mengapa Rumah, Ruko dan Tanah Saya Susah Terjual Tersewakan di Pulau Bangka?


Pusing jika jual rumah ruko belum laku laku juga
Pusing jika rumah ruko tanah yang dijual belum laku-laku juga. image: homesellingexpert.co.uk

Sebelumnya, sebagai penjual (owner atau orang yang dikuasakan) kita harus menyadari bahwa properti (baca: bangunan dan tanah) bukanlah aset yang memiliki likuiditas tinggi. Begitu "dilepas" akan cepat terserap pasar alias dibeli orang dan jadi duit. Kalau sertifikatnya jelas cukup likuid dan bisa jadi uang kalau diagunkan ke bank, lembaga keuangan non-bank atau pihak ketiga termasuk rentenir. Tetapi soal fisik bangunan atau wujud tanahnya jelas sulit. Beda misalnya dengan emas atau perhiasan. Properti ini sedikit mirip dengan mobil atau kendaraan bermotor. Untuk cepat terjual butuh beberapa trik, strategi, terobosan dan penyesuaian.


Orang Tidak Tahu Anda Sedang Menjual atau Menyewakan Properti Tersebut!


Alasan pertama adalah karena orang tidak tahu! Kalau orang tidak tahu, bagaimana bisa laku? Jadi anda minimal harus menginformasikannya misalnya lewat mulut ke mulut bahwa unit bangunan atau unit tanah anda tersebut hendak dijual atau disewakan. Caranya ya bisa langsung omongkan ke orang sekitar atau dengan media chatting by whatsapp. Kasih tahu anggota keluarga lainnya, saudara, teman, tetangga, sesama rekan kerja, teman komunitas, teman gereja, teman vihara, teman ngaji, teman satu hobi, rekan bisnis atau bahkan konsumen dan pembeli jika anda misalnya buka toko, restoran atau rumah makan. Beritahu mereka bahwa anda sedang menjual sebuah properti, mungkin mereka minat dan sedang mencarinya. Boleh ditambahkan sedikit embel-embel lagi BU (butuh uang), dst. Tujuannya supaya dilirik atau mendapatkan belas kasihan. Berharap mereka mau meneruskan info jual beli sewa tersebut ke mana-mana sampai mendapatkan pembeli/penyewa. 


Menurut pengalaman kami, tidak pernah terjadi informasi tersebut diteruskan ke mana-mana hingga menemukan peminat! Paling mereka bilang, "Oh...nanti saya bantu teruskan," atau "Jual berapa?" dan basa basi lainnya. Tapi maklum bisa jadi karena mereka sendiri belum punya dana, tidak sedang mencari rumah atau memang tidak tertarik atas properti tersebut. Meski demikian harus dicoba karena ini langkah awal! Langkah awal saja tidak bisa bagaimana dengan langkah berikutnya? Seperti kata Konfusius, "Perjalanan 10.000 kilometer dimulai dari langkah pertama." Lakukan! Beritahu orang bahwa anda sedang menjual sebuah properti!


Kalau anda malu, kuper, kurang relasi atau males ngomong, cara selanjutnya adalah misalnya memasang plang, poster atau spanduk di depan bangunan/lahan bahwa memang bangunan dan tanah ini dijual sembari mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Pastikan tulisannya jelas terbaca, tidak terlipat dan memiliki warna kontras. Terutama jika lokasi bangunan/tanah berada agak jauh ke dalam dari tepi jalan raya atau agak ke pojok. Supaya mobil, motor yang lewat masih bisa membacanya. Terutama nomor telepon yang tercantum harus besar dan jelas.


Begitu ada yang lewat mereka tahu bahwa properti tersebut sedang dijual/disewakan dan bisa ikut membantu memasarkannya barangkali terutama agen-agen properti di Pulau Bangka atau kota tersebut secara khusus. Namun kita mesti paham bahwa pola promosi semacam spanduk atau plang jual sewa seperti ini masih kurang efektif karena hanya orang yang lewat saja yang bakalan tahu. Dengan asumsi properti tersebut berada di tepat pinggir jalan raya utama yang trafiknya sibuk. Jika berada di pojok, gang sempit di mana mobil tidak bisa lewat, jalan buntu, pinggiran kota atau kawasan hutan semak belukar, tambah sia-sia juga memasang plang dan spanduk. Karena susah dijangkau dan orang tidak akan pernah kepikiran mau melewatinya. Mau tulisannya "RUMAH DIJUAL MURAH" segede gaban sekalipun. Siapa yang bakal nemu dan bertransaksi? Tetapi tetap harus anda lakukan!


Kurang Promosi atau Beriklan


Rata-rata properti tidak laku karena kurangnya promosi. Pemiliknya pasif dan berharap orang tiba-tiba datang mencari, melihat dan menemukannya sendiri seperti cari pacar. Kemana pun akan diuber dan dicari. Kalau bangunan atau tanah tersebut di kawasan yang sulit dijangkau, mustahil orang akan mencari ke sana terkecuali mungkin agen-agen properti yang kerjanya memang begitu. Mencari dan mengumpulkan database properti yang dijual atau disewakan.


Promosi mulut ke mulut sangat terbatas jangkauannya. Jadi kita butuh media promosi atau media iklan. Ada banyak sekali misalnya: iklan jalanan yang memanfaatkan pohon atau tiang listrik, tembok rumah orang, media cetak konvensional seperti brosur, spanduk jalanan, iklan baris di koran/majalah/tabloid atau bisa juga lewat broker properti, agen properti, platform digital seperti: media sosial hingga media iklan properti seperti website properti atau forum jual beli properti. Ada banyak sekali! Kalau bisa gunakan dan manfaatkan semuanya itu dan pilih yang paling mudah, efisien, efektif dan murah. Kalau ada yang gratis itu lebih bagus! Kita akan bahas lebih lanjut satu per satu nanti.


Ya minimal anda harus lebih gencar memberi tahu orang bahwa memang properti anda sedang dijual atau disewakan. Melalui berbagai media ini maka jangkauannya lebih luas bukan hanya tetangga, orang sekitar atau warga lokal di mana properti tersebut berada. Karena kadang pembeli atau penyewa potensial berapa di luar kota bahkan luar pulau. Orang yang punya banyak duit jelas berada di kota-kota besar. Jadi kalau anda menjual rumah, tanah dan kebun di Bangka bukan mustahil justru yang beli orang Jakarta, orang Palembang, orang Surabaya bahkan orang dari kota Medan. Karena mereka tahu dan informasi tersebut sampai kepada mereka. Terutama media digital. Act now!


Kondisi Ekonomi Lagi Lesu


Faktor ketiga properti susah terjual atau tersewakan bisa karena faktor ekonomi. Kondisi ekonomi nasional yang sedang lesu atau tidak baik-baik saja, otomatis beberapa orang termasuk investor properti mungkin akan menahan diri untuk terus berburu properti. Dengan demikian properti yang kita jual/sewakan mungkin belum masuk hitungan atau target. Hal ini wajar dan harus menunggu ketika kondisi ekonomi mulai normal atau membaik. Namun jika kondisi ekonomi lagi baik-baik saja atau malah ramai dan punya orang sudah laku sementara punya kita belum laku, ini yang harus lebih diperhatikan. 


Sesekali pasar properti juga bisa turun harganya. Jika ini terjadi maka harus dimaklumi kalau unit yang kita jual belum laku-laku juga. Jadi jangan selalu berpikir yang tidak-tidak karena bisa jadi memang lagi zaman susah dan orang susah mengeluarkan uang untuk membeli rumah atau tanah.


Kondisi Fisik Properti Tampak Buruk


Properti tidak laris juga bisa karena pada pandangan pertama tidak mendapatkan respon atau "feel" yang kuat dan baik dari peminat atau pembeli. Tidak jatuh cinta pada pandangan pertama! Kalau itu rumah baru maka ketika dikunjungi terasa kurang hommy. Bahkan beberapa orang yang punya indera keenam (indigo) bisa mengetahui kondisi "cacat emosi" sebuah rumah atau bangunan. Jadi penting memastikan jika itu bangunan baru siap huni harus benar-benar memberikan kesan maksimal. Makanya ketika kita mengunjungi rumah contoh oleh developer selalu dibuat sedemikian apik, wangi, terang dengan dekorasi dan perabot yang lengkap dan ciamik. Biar orang pada jatuh cinta dan membelinya. Padahal waktu dibeli yang kita beli itu adalah rumah kosong. Kecuali anda membeli rumah contoh. Pengembang paham betul soal rumah contoh harus dibuat sehommy dan semenarik mungkin.


Jika rumah bekas atau ruko siap pakai maka pastikan bersih, tidak ada yang bocor, tembok yang kotor perlu dicat ulang, pagar yang rusak diperbaiki, tanah depan atau taman belakang yang tampak banyak semak ilalang perlu disiangi atau dibersihkan, bekas kotoran kucing, anjing atau cicak perlu dibersihkan juga, dsb. Anda pasti pahamlah yang begini-begini masa perlu kami ajari lagi? Kalau anda sendiri tidak betah berlama-lama di sana bagaimana berharap orang lain akan betah bahkan membeli/menyewanya untuk menempatinya bertahun-tahun sampai mati? Logikanya memang seperti itu!


Jika itu adalah tanah kosong atau bangunan kosong maka pastikan juga bersih dan tidak tampak menakutkan dengan pohon-pohon besar, terutama pohon beringin, pohon keres (kersen), dst. Jangan biarkan properti tersebut tampak menakutkan bahkan orang bisa percaya pohon besar jadi sarang kuntilanak atau genduruwo. Buatlah semuanya tampak memang meyakinkan dan layak untuk disewa atau dibeli orang terlepas apapun itu tujuan dibeli atau disewa pada akhirnya.


Fasilitas Properti Kurang


Beberapa properti susah laku dijual atau disewakan karena memang fasilitasnya kurang. Kalau itu adalah unit perumahan maka boleh dibilang fasilitas perumahan tersebut kurang lengkap seperti tempat ibadah, taman bermain, sarana olahraga, air bersih, pembuangan sampah, sekolah, pasar, transportasi umum, pertokoan, dst. Jadi tidak menarik orang untuk membeli atau menyewa di sana. Bagaimana bisa cepat laku? Jadi penting juga ketika membeli rumah, ruko atau bangunan apapun itu memastikan fasilitas-fasilitas seperti ini. Supaya ketika hendak dijual/disewakan kembali akan cepat terserap permintaan pasar.


Kalau itu properti individual maka kurangnya fasilitas ini bisa seperti: soal besarnya daya listrik, air bersih, jumlah kamar, jumlah lantai, luas bangunan, luas tanah bahkan mungkin soal keamanan di sana. Membuat pembeli atau peminat lebih memilih properti lainnya yang bagi mereka lebih memiliki fasilitas.


Lokasi atau Akses Kurang Strategis


Lokasi dan akses jalan juga menjadi penentu. Beberapa properti memang akan susah terjual/tersewakan karena akses yang susah seperti jalan raya atau jalan masuk. Kalau itu kebun yang dijual maka akses jalan ke sana sulit dijangkau. Karena sulit membuat orang juga ogah membelinya. Jadi penting memastikan bahwa unit properti anda memiliki lokasi atau akses yang bagus. Bahkan termasuk akses misalnya harus melewati lahan orang lain. Sekarang cek ulang apakah bangunan dan tanah anda memiliki akses yang mumpuni, bisa dilalui mobil, truk, apakah satu arah, dua arah, dst.


Harga Jual/Sewa Kemahalan


Mungkin bagi kita sudah cukup murah. Tetapi belum tentu bagi orang lain. Harga tanah memang ada harga pasarnya sekian ratus ribu atau sekian juta per meter persegi. Tetapi kita juga harus tahu di area yang sama atau radius beberapa puluh bahkan ratus meter yang sama ada bangunan atau tanah yang juga sama-sama dijual/disewakan. Berhubung ditawarkan dengan harga yang lebih miring atau lebih murah membuat calon pembeli akhirnya lebih memilih di sana. Apalagi ketika harga properti sedang jatuh! Ayo loh?


Jadi pastikan harga jual juga harus sesuai kantong pembeli. Atau minimal mengikuti harga pasar atau sebisa mungkin lebih miring dari harga kompetitor lainnya. Sesuaikan dengan kondisi fisik bangunan atau akses lokasi yang sudah kami terangkan di atas. Karena bisa jadi yang menjual rumah atau menyewakan rumah di kota anda ada banyak kompetitornya.


Belum Menggunakan Jasa Pemasaran Agen Properti


Agen properti juga harus digunakan atau dilibatkan jika ingin cepat laku. Mengapa? Karena mereka memang kerjanya mencari unit, menawarkan unit dan mempertemukan pihak pembeli dan penjual. Entah itu agen properti individual/independen atau agen resmi broker properti ternama. Semuanya bisa dipakai dan dimanfaatkan. Hanya saja anda perlu ingat agen properti akan mematok fee transaksi yang besar nilainya berkisar dari 2%-5% tergantung unit properti tersebut. Fee ini hanya ada jika terjadi transaksi. Jika tidak laku ya tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Kita akan membahasnya lagi nanti! Jadi jangan pelit soal fee ini karena agen properti bisa membantu anda.


Kurang Berdoa!


Terlihat konyol, tidak logis dan mungkin anda tersenyum. Kalau sudah maksimal namun tidak laku-laku juga apa yang bisa dilakukan selain banyak berdoa? 😀😀 Jadi banyaklah berdoa dan bila perlu meminta pendeta, pastor, ustadz, kyai atau biksu membantu dalam doa. Bahkan ada yang sengaja menyewakan rumah atau bangunan tersebut untuk kegiatan ibadah gereja, kegiatan sosial, tempat mengaji sekian tahun akhirnya laku juga. Kadang yang membelinya justru jemaat gereja setempat, teman ngaji, dst. Karena mereka merasa sudah cocok dan ingin membantu. Jurus yang cukup brilian, bukan? Cobalah melakukan hal serupa jika memang belum laku terkecuali anda sudah kepepet membutuhkan uang ya apa boleh buat?


Sekarang anda renungkan, pikirkan dan lakukan semua yang sudah kami jelaskan! Jika ada yang tidak logis acuhkan saja. Terutama memasang iklan properti anda di situs Bangkaproperti.com ini! Intinya perbanyaklah promosi! PROMOSI! Karena tiap rumah dan tanah baik itu bagus atau jelek, sederhana atau mewah, tanah kosong atau lahan berhantu, dst...ada pembeli uniknya masing-masing. Kita tidak tahu siapa dan di mana mereka berada. Yang perlu kita lakukan hanyalah bagaimana informasi rumah dijuala atau rumah disewakan tersebut sampai ke telinga atau mata mereka.